Laut Dapat Menyerap Karbon Dioksida (CO2)
Laut Indonesia yang luasnya mencapai 5,8 juta km2 itu, ternyata mampu menyerap sekitar 44 persen dari seluruh jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Demikian penjelasan Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, di Jakarta, Selasa (31/7).
Pemanasan global itu muncul karena gas CO2 semakin banyak di atmosfer. Kenaikan gas itu disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya. Biasanya, kenaikan gas CO2 itu akan diserap oleh tumbuh-tumbuhan dan laut. Gas CO2 sendiri dibutuhkan oleh Bumi agar suhunya tidak dingin. Namun, bila tumbuh-tumbuhan dan laut tidak mampu menyerap kenaikan gas CO2 ini, maka akan terjadi pemanasan global. Fungsi LautSalah satu fungsi dari laut adalah menyerap CO2. Bagaimana caranya? Di laut, ada sebuah sistem rantai makanan, yang berfungsi sebagai carbon sinks. Awal dari sistem rantai makanan itu adalah fitoplankton (alga) yang membutuhkan karbon dari gas CO2 untuk fotosintesis. Karbon itu mereka serap dari atmosfer.
Dengan karbon itu, plankton tetap bisa hidup. Ia lalu menjadi makanan bagi ikan-ikan. Dan ikan adalah makanan untuk manusia. Nah, dengan kemampuan laut menyerap CO2, terjamin pula kelangsungan kehidupan di laut.Binatang bercangkang atau berkerang juga menggunakan karbon untuk membuat cangkang atau kerang mereka.
Mereka juga menyerap CO2 dari atmosfer. (LAN) Foto: flickr.com Kata sulit:Carbon sinks: tempat untuk menyimpan atau menyerap gas karbon dioksida yang terdapat di atmosfer bumi.Fotosintesis: proses memasak makanan dengan hijau daun melalui cahaya matahariPlankton: organisme laut (tumbuhan dan hewan) yang sangat halus, melayang di dalam air dan merupakan makanan utama ikan.
0 komentar:
Posting Komentar